Friday, January 23, 2009

API

Bahasan kita kali ini tentang api yang merupakan salah satu hal penting saat melakukan aktivitas di alam terbuka. Begitu banyak keguanaan api terutama pada malam hari. Selain untuk menghangatkan tubuh dan member penerangan api ini juga berguna untuk mencegah gangguan dari binatang-binatang.
Gangguan yang kadang timbul oleh kehadairan kucing-kucing hutan (macan akar) yang sering mencari sisa makanan di malam hari kadang terasa amat mengganggu, mengingat mereka selalu dating bergerombol. Api yang menyala akan mengurungkan niat mereka untuk mengais sisa-sisa makanan.

TAHAP MEMBUAT API
· Kumpulkan daun, ranting dan kayu kering yang mudah terbakar.
· Gali tanah kira-kira sedalam 10-15cm
· Letakkan daun dan rating kering di dalam lubang tersebut
· Bakar dengan korek api ke bagian bahan yang mudah terbakar (daun, ranting dan kayu kering yang mudah terbakar)
· Biarkan sesaat, jika api sudah mulai membesar, tambahkan kayu yang agak besar di atasnya dengan susunan yang teratur (Trapesium atau Kerucut)
· Hindari tumpukan yang terlalu rapat,karena akan menyebabkan api menjadi padam
· Jaga agar api selalu menyala.
Dalam beberapa kasus, kita sering dihadapkan pada kondisi kayu yang basah atau masih dibalut kulit yang basah. Dalam kondisi seperti ini, gunakan Pisau atau Golok untuk mengupas kulit kayu atau bagian yang basah hingga Nampak bagian kayunya, dan keringkan di sekitar api yang sudah menyala.
BENTUK SUSUNAN KAYU
Kerucut
Susunan seperti ini sangat cocok untuk kayu yang kering

Pyramid
Dalam kondisi basah, sebaiknya kita menggunakan bentuk ini, karena bisa berfungsi untuk mengeringkan kayu di atasnya
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Beri jarak aman antara api dengan Tenda yang kita gunakan
2. Gunakan kayu yang keras (jika dipukulkan bunyinya nyaring) karena akan menghasilkan bara yang tahan lama (kayu lapuk memang mudah terbakar tapi biasanya menyebabkan banyak asap)
3. Agar bara dapat tahan lama, jangan gunakan kayu dari tanaman perdu, karena mudah habis dan tida akan menjadi bara.
4. Asap dari bakaran tidak menimbulkan reaksi pada kulit. (ada kayu yang beracun)
5. Kayu dari pohon Cantigi (di sekitar kawah gunung berapi) sangat mudah untuk dibakar, tetapi baranya kurang baik.
6. Gunakan tumpukan batu di sekeliling tumpukan kayu yang sedang dibakar untuk menahan api dari angin, dan agar runtuhan bara tidak tercecer ke mana-mana.
7. Menjaga api adalah penting, tetapi yang lebih penting adalah menjaga keutuhan Bara Api
8. Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk membuat api agar tetap menyala dengan bara yang dapat bertahan lama.
9. Jika anda akan melanjutkan perjalanan, padamkan api sampai benar-benar padam, dan kubur dengan pasir atau tanah yang ada di sekitar anda.
10. Pada musim kemarau, buatlah parit pembatas di sekeliling lingkaran api, agar percikan api tidak ke mana-mana, dan bersihkan sekitar lokasi api dari daun dan rumput kering, agar api tidak menjalar secara liar.
JANGAN GUNAKAN BAN BEKAS KARENA BISA MERUSAK KELESTARIAN ALAM (BW 01020 P)

No comments:

Post a Comment