Wednesday, February 11, 2009

TRAINING ALAM BEBAS ANGKATAN XIX (PANCARAWANA)


Perubahan Konsep dari DIKLATSAR menjadi Training Alam Bebas yang disepakati beberapa waktu lalu, telah memasukki tahap pelaksanaan. dengan 10 orang peserta yang sebenarnya masih dianggap sangat minim untuk regernerasi, Para Instruktur senior dari BHARAWANA, yang sebelum pelaksanaan TAB telah melakukan pertemuan-pertemuan secara marathon untuk menysun kurikulum formula cara pengajaran, yang akhirnya memberi warna tersendiri. Suasana santai yang diterapkan dalam pemberian materi, dirasakan memberi perubahan dalam penyerapan materi, dan calon anggota terlihat lebih interaktif.

Cukup disayangkan memang, menjelang pelaksanaan lapangan, beberapa peserta mulai rontok alias mundur, hingga akhirnya tersisa hanya 5 orang saja…hmmff…!!!

THE SHOW MUST GO ON..!!
Dengan sisa 5 orang peserta tersebut, Training Alam Bebas Angkatan XIX tetap harus dilaksanaan. Upacara pembukaan pada tanggal 23 Januari 2009 pukul 15.00 WIB yang dilakukan di depan Gedung Sasana Krida, berlangsung cukup hikmad. Wejangan dari Pembina Harian BHARAWANA, Bp. R.H.Toto Saputra.,Ir.,MM yang bertindak sebagai inspektur upacara, cukup memeberikan semangat kepada para peserta.

Selesai upacara, langsung dilakukan pemeriksaan packing peserta, kemudian dilanjutkan dengan materi Keorganisasian yang membahas tentang sejarah dan segala sesuatu tentang keorganisasian di BHARAWANA, dan tengah malamnya mulailah pemberian doktrin-doktrin sebagai upaya peningkatan jiwa corsa.

ROCK N’ ROLL
Tanggal 24 sampai dengan 25 Januari 2009, lokasi kegiatan berpindah ke G. Manik atau lebih dikenal dengan nama Tebing 48 di Citatah, Padalarang.
Materi panjat tebing yang telah diberikan kepada calon anggota, sekarang dipraktekkan langsung di medan sebenarnya. Mulai dari simpul, penambatan, pemanjatan, sampai dengan abseiling

Seluruh calon anggota tampak mengikuti kegiatan praktek ini dengan serius dan penuh konsentrasi. Di bawah pengawasan ketat dari para instruktur, kegiatan pada sesi ini berjalan cukup lancar dan aman, walaupun sempat terhambat karena hujan turun, saat peserta melakukan abseiling.
 
WELCOME TO THE JUNGLE
26 Januari 2009, kegiatan mulai berpusat di dalam hutan. Dengan mengambil lokasi di kaki Gn. Kolotok, Ranca Upas Ciwidey, peserta TAB BHARAWANA mulai dihadapkan pada medan hutan gunung untuk mempraktekkan segala materi yang telah mereka terima Kegiatan di Hutan Gunung meliputi Navigasi darat, Simulasi Operasi SAR, sampai dengan Praktek Jungle Survival yang dilakukan hingga tanggal 31 Januari 2009

Paraktek Jungle Survival yang biasanya merupakan tantangan terberat dari penggiat olah raga petualangan, dilaksanakan selama 4 hari 3 malam di mana peserta sama sekali tidak membawa makanan dan hanya dibekali 1 tablet paravin, 20 batang korek api, garam, golok tebas dan peralatan lain yang bukan bahan makanan. Hujan yang turun beberapa malam saat praktek jungle survival, rupanya memberi pengalaman tersendiri bagi para calon anggota, di mana mereka benar-benar digembleng oleh alam yang kadang tidak ramah dan tidak dapat diprediksi.

Namun ada keuntungan lainnya, karena pada musim penghujan seperti ini, makanan yang tersedia di alam cukup melimpah, bahkan peserta TAB BHARAWANA bisa menangkap udang sungai. Meskipun kecil-kecil, tapi hasil tangkapan ini dapat memacu semangat untuk mempertahankan hidup.
 
Tanggal 1 Februari 2009, peserta TAB BHARAWANA mulai melakukan Long March menuju Penggalian Pasir Ciseupan, Cibeber Cimahi, dilanjutkan dengan praktek penyebrangan basah atau Renang Survival pada tanggal 2 Februari 2009. Upacara penutupan dilakukan pada tanggal 3 Februari 2009 dilanjutkan dengan syukuran kecil di sekretariat BHARAWANA. (BW01020P)
WELCOME HOME GUYS….!!

No comments:

Post a Comment