Habisnya masa jabatan Dewan Pengurus XVII BHARAWANA sejak Januari 2009 yang lalu, menyebabkan pembentukan tim formatur dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari kekosongan kepemimpinan. Keadaan ini cukup dilematis mengingat BHARAWANA sedang mengalami krisis keanggotaan dalam hal kuantitas. Sebagian besar anggota yang duduk di DP XVII sudah selesai masa perkuliahannya dan sebagian lagi sedang menempuh tahap akhir masa perkuliahan. Boleh dikatakan saat ini BHARAWANA berada dalam masa sulit…meskipun gak ikutan ngantri beli minyak tanah…
GAMPANG-GAMPANG SUSAH
Pilihan kandidat yang ada tinggal 3 orang, dan ini bukan hal yang mudah bagi tim formatur, mengingat ketiga orang anggota ini boleh dikatakan masih belum terlalu matang untuk memegang kendali kepemimpinan BHARAWANA yang sudah berusia 19 tahun ini, sementara di sisi lain, BHARAWANA tidak bisa lepas dari aturan tentang Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa yang diberlakukan di Civitas Akademika UNJANI. Akhirnya pada tanggal 9 Maret 2009, keluarlah keputusan untuk mengangkat Ivan ‘KAMBUY’ sebagai Ketua Dewan Pengurus XVIII BHARAWANA UNJANI untuk periode 2009-2010, menggantikan Edwin ‘DAKEL’ yang telah habis masa baktinya.
Pilihan kandidat yang ada tinggal 3 orang, dan ini bukan hal yang mudah bagi tim formatur, mengingat ketiga orang anggota ini boleh dikatakan masih belum terlalu matang untuk memegang kendali kepemimpinan BHARAWANA yang sudah berusia 19 tahun ini, sementara di sisi lain, BHARAWANA tidak bisa lepas dari aturan tentang Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa yang diberlakukan di Civitas Akademika UNJANI. Akhirnya pada tanggal 9 Maret 2009, keluarlah keputusan untuk mengangkat Ivan ‘KAMBUY’ sebagai Ketua Dewan Pengurus XVIII BHARAWANA UNJANI untuk periode 2009-2010, menggantikan Edwin ‘DAKEL’ yang telah habis masa baktinya.
Jabatan menjadi Ketua BHARAWANA bukanlah tugas yang gampang karena cukup banyak ‘Pe Er’ yang harus dikerjakan. Tetapi jabatan ini juga bukan tugas yang sulit, mengingat tinggal meneruskan apa yang telah dirintis oleh ketua sebelumnya. Kunci utamanya adalah Koordinasi dan Komunikasi yang efektif dan effisien baik antara ketua dengan staffnya dan ketua dengan pihak lembaga UNJANI dan dengan para senior-seniornya yang dapat dijadikan nara sumber. Dengan koordinasi dan komunikasi yang terjaga inilah, segala sesuatunya relative lebih mudah diselesaikan
HARAPAN TERBENTANG DARI YANG MUDA
Dalam masa transisi ini, Dewan Pengurus yang baru sudah mulai menyusun program-programnya. Dari hasil pertemuan pada tanggal 9 Maret 2009 yang lalu, sudah sedikit tergambar tentang misi dari Dewan Pengeurus yang baru ini. Walaupun mereka yang duduk di Dewan Pengurus XVIII BHARAWANA seluruhnya masih muda-muda dan baru, namun kita semua percaya dan yakin akan pemikiran-pemikiran segar mereka.
Harapan terbentang begitu luas dari mereka. Walaupun masih muda dan baru, namun mereka tidak dilepas sendiri di ‘tengah hutan’, tanpa pedoman apapun. Para senior dari BHARAWANA akan senantiasa menjadi ‘Kompas dan Peta’ mereka dalam menjalankan organisasi ini, yang sewaktu-waktu dapat mereka buka dan gunakan jika menemukan persimpangan.
Serah terima jabatan sedianya akan dilakukan setelah Presentasi Umum Ekspdisi Pembukaan Jalur Tebing Selero dan Ekspedisi Susur Pantai Ujung Kulon – Anyer di Gedung Sasana Krida, Kampus UNJANI cimahi. VIVA BAHARAWANA…EVER EXIST. (BW01020P)
No comments:
Post a Comment