Tahun 2009 merupakan langkah awal bagi Dewan Pengurus XVIII BHARAWANA untuk menentukan langkah ke depan untuk kelangsungan perputaran roda organisasi. Tahun ini juga merupakan penyerahan tongkat estafet kepemimpinan yang diharapkan memberi nuansa baru dan inovasi-inovasi baru bagi BHARAWANA untuk menjaga eksistensinya sebagai organisasi Penjelajah Rimba dan Pendaki Gunung.
Haparan Baru berada di pundak para penerus pimpinan BHARAWANA. Cukup banyak Pe eR yang harus diselesaikan oleh Dewan Pengurus XVIII BHARAWANA, terutama masalah keorganisasian dan keanggotaan. Pengurus baru diharapkan bisa memecahkan masalah krisis anggota yang sekarang ini dialami oleh BHARAWANA.
Pembenahan diharapkan dapat mengembalikan organisasi ke ‘rel’-nya seperti di masa lalu. Rasa kepedulian terhadap sesama, seakan menjadi “barang langka” sekarang ini dengan “Absen”nya anggota BHARAWANA di berbagai lokasi Bencana
Pengurus baru setidaknya bercermin pada masa-masa lalu di mana BHARAWANA selalu terlibat hampir di seluruh kejadian Bencana Alam maupun Operasi SAR, Setidaknya rasa kepedulian terhadap sesama dan kesigapan kita, mulai digalakkan kembali sebagai bentuk realisasi dari JANJI BHARAWANA “Menolong Sesama Tanpa Pamrih”. Janji tanpa realisasi adalah mati.
Bukan rencana muluk dan janji surga yang diharapkan BHARAWANA. Realitas dan Eksistensi kita sebagai penggiat olah raga petualangan adalah hal yang perlu kita wujudkan.
Tidak perlu menyusun rencana yang terlalu muluk dan wah…cukup sederhana saja, yang penting bisa bermanfaat bagi kita semua…WAKE UP GUYS…saatnya kita bagun dari tidur panjang kita. (BW 01020 P)
No comments:
Post a Comment