
Penduduk desa yang sehari-harinya mayoritas bekerja sebagai petani (Kopi, Padi dan Karet) tersebut, hidup dalam lingkungan yang asri, Pohon Kopi, Karet dan Durian adalah tanaman khas di derah tersebut, dan Gajah, Rusa serta Kijang sebagai Fauna yang paling dominan.
TEBING SELERO
Tebing Selero, seperti halnya tempat-tempat lain di tanah air ini, memiliki legenda sendiri. Konon Tebing ini adalah bagian lengan kanan seorang Ksatria yang putus akibat bertarung dengan Ksatria Dempo saat sayembara memperebutkan puteri cantik yang kaya raya. Ksatria Dempo sendiri menurut legenda itu, putus kepalanya dan kemudian membentuk kawah G. Dempo. Legenda ini masih dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Tebing andesit dengan ketinggian 215 m dijadikan sasaran pemanjatan oleh 2 orang Anggota Muda BHARAWANA Anton ‘REMBO’ (AMBW 16 SB) dan Ivan ‘KAMBUY’ (AMBW 18 TR) dalam rangka pengambilan Nomor Tanda Anggota untuk menjadi Anggota Penuh BHARAWANA.
AWAL PERJALANAN
Tim Ekspedisi berangkat dari Sekretariat BHARAWANA pada tanggal 25 Aggustus 2008, langsung menuju Lahat yang dijadikan Base Camp oleh Tim Ekspedisi. Tanggal 26 Agustus 2008, Pukul 18.00 WIB, Tim Ekspedisi tiba di Lahat (Base Camp) dan beristirahat total untuk mempersiapkan kegiatan pada hari esok.
Selama 2 hari, Tim Ekspedisi melakukan aklimatisasi sambil menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar dan mengumpulkan info-info penting yang diperlukan guna menunjang data ekspedisi yang mereka lakukan.
Tanggal 29 Agustus 2008, Tim bergerak menuju Desa Ulak Pandan dan dilanjutkan dengan mendirikan Camp Site di kaki tebing pada keesokkan harinya.

PEMANJATAN
Hari pertama pemanjatan dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan REMBO sebagai leader. Pemanjatan Hari pertama ini berhasil membuka jalur hingga PITCH*-2 dengan ketinggian 79 m. di Pitch 2 inilah pemanjatan hari pertama selesai, mengingat hari sudah menjelang senja. Tim Ekspedisi kembali ke
Pemanjatan hari kedua dimulai kembali pada pukul 09.00 dengan melakukan Ascending*** sampai ke pitch 2. Dari sini, REMBO kembali menjadi Leader untuk melanjutkan pemanjatan menuju pitch 3 di ketinggian 113 m.
FINAL DAY
Hari ini merupakan hari terakhir dari Ekspedisi Pembukaan Jalur Panjat Tebing Selero. Tim Ekspedisi bergerak menuju Pitch 4 untuk melanjutkan jalur yang mereka buat.

Pitch 6 merupakan summit attack, istilah yang biasa digunakan dalam suatu ekspedisi pendakian dan pemanjatan, yang merupakan titik terakhir menuju puncak.
SELAMAT kepada Tim Ekspedisi Pembuatan Jalur Tebing Selero Sumatera Selatan…KEEP CLIMBING! (BW01020P)
INDEKS
Pitch :Tahapan dalam pemanjatan yang ditandai dengan penambatan (biasanya disesuaikan dengan panjang tali yang digunakan)
Rappelling :
Teknik menuruni tebing dengan menggunakan tali sebagai alat bantu ditambah dengan pengaman lain seperti Figure of Eight Descender
Ascending :Teknik memanjat dengan meniti tali menggunakan alat bantu (ascender) seperti Jumar dll.
No comments:
Post a Comment